Analisis Kadar Air, Abu, dan Fixed Carbon pada Biobriket Sludge IPAL dengan Metode Karbonisasi 6000C
DOI:
https://doi.org/10.35991/jtm.v8i1.41Keywords:
Biobriket, Kadar Abu, Kadar Air, Karbon Terikat, SludgeAbstract
Peningkatan produksi minuman dapat mengakibatkan peningkatan jumlah air limbah yang dihasilkan. Hal ini mengakibatkan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) menjalankan proses pengolahan limbah secara berkelanjutan, yang berpengaruh pada peningkatan volume sludge di IPAL. Sludge dari Instalasi Pengolahan Air Limba (IPAL) memiliki potensi untuk dimanfaatkan sebagai biobriket. Agar kualitas bionriket meningkat, limbah IPAL dicampur dengan sekam padi, serbuk kayu, dan fly ash untuk menambah nilai kalor dari bionriket tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis dampak dari komposisi bahan biobriket yang menggunakan campuran fly ash dan abu sekam padi, melalui metode karbonisasi pada suhu 600 derajat Celcius. Berbagai kombinasi bahan biobriket yang diterapkan dalam studi ini mencakup sludge IPAL dan abu sekam padi (100% : 0% ; 90% : 10% ; 80% : 20%) serta sludge IPAL, serbuk kayu, dan fly ash (40%:50%:10%, 60%:30%:10%, 80%:10%:10%). Analisis kualitas biobriket yang akan dilaksanakan mencakup analisis proksimat (kandungan air, kandungan abu, karbon tetap). Hasil analisis akan dibandingkan dengan Standar Nasional Indonesia (SNI) 4931:2010 mengenai Briket Batubara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kandungan air pada biobriket sudah memenuhi standar yang ditetapkan, tetapi kandungan abu dan karbon tetap masih belum mencapai syarat yang sesuai dengan SNI 4931:2010.